MAKALAH
TATA PENULISAN
RUJUKAN DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Oleh:
1.
Risqa Syahria (140221100097)
2.
Ima
Rahmawati (140221100100)
3.
Lintang Kien Lestari (140221100101)
4.
Ika Kurniawati (140221100102)
5.
Jayanti
Khotmala Sari (140221100115)
6.
Ufia
Asna Amalia (140221100117)
7.
M. Hanif Arif (140221100120)
Universitas
Trunojoyo Madura
(UTM)
Tahun
Ajaran 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rujukan
dan daftar pustaka adalah salah satu dari materi pembahasan dalam bahasa
Indonesia, yang mana kita harus mengerti pengertian rujukan maupun daftar
pustaka, harus bisa membedakan antara rujukan dengan daftar pustaka, dan
bagaimana cara penyusunan maupun penulisannya. Didalam penyusunan dan
penulisannya harus benar dan memperhatikan syarat-syarat ataupun
ketentuannya.Dan daftar pustaka dapat dari berbagai sumber yaitu dari buku,
internet, dsb.
Daftar
pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar pelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.
Dalam
menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan
karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan
ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan
sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan
menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
Ada cara dan
susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki yang harus
diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang disepelekan
oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada kesempatan
kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan kaki,
dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki
yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata
kuliah Bahasa Indonesia.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang disebut dengan Rujukan dan
daftar pustaka?
2.
Bagaimana cara penyusunan rujukan dan
daftar pustaka yang baik dan benar?
3.
Bagaimana menulis rujukan dan daftar
pustaka dari berbagai sumber?
1.3
Tujuan
1. Menjelaskan
berbagai gaya penulisan rujukan.
2.
Merujuk atau mengutip pendapat ahli dan
menuliskannya sesuai kaidah.
3.
Menulis daftar pustaka dari berbagai
sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Rujukan
Rujukan
adalah sesuatu yang digunakan untuk memberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan mungkin menggunakan
faktual atau non-faktual.Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik
contoh, dan objek faktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti,
nilai-nilai, dan/atau krebilitas. Sumber rujukan adalah tempat materi tersebut
ditemukan.
Kutipan adalah penggunaan ide, konsep, teori dan yang
sejenisnya dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua
pengutipan yang ditulis harus mencantumkan rujukannya.
Kesengajaan atau kealpaan pencatuman rujukan pada sebuah
kutipan merupakan pelanggaran etika dalam tulis-menulis.
2.1.1
Tata Cara Penulisan Rujukan
Cara
menulis daftar rujukan harus dilakukan pada penulisan karya tulis ilmiah.
Biasanya pada bagian penutup karya tulis ilmiah akan dibuat kesimpulan dan
saran. Di dalamnya akan di buat semacam saran-saran atas masalah yang dibuat
secara singkat. Agar penyusunan sebuah karya ilmiah lebih rapih, biasanya
sebuah karya ilmiah akan dilengkapi dengan daftar pustaka atau rujukan yang
berisi buku-buku atau referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan pembuatan
karya tulis tersebut.
Ada tiga bentuk penulisan rujukan, yaitu:
- Bodynote (catatan tubuh) : Penulisan rujukan yang langsung ditulis dalam teks kutipan.
- Footnote (catatan kaki) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.
- Endnote (catatan akhir) : Penulisan rujukan dengan menuliskan pada bagian akhir karangan (setelah kesimpulan dan sebelum daftar pustaka).
Tata
Cara Penulisan Bodynote
•
Ditulis
di akhir teks kutipan, tetapi dalam hal tertentu bisa di awal atau tengah teks
kutipan.
•
Rujukan
ditulis di dalam kurung.
•
Secara
umum rujukan terdiri dari: nama pengarang (tanpa gelar), tahun publikasi dan
nomor halaman.
•
Format penulisan:
- Jika penulisnya satu, contoh: ... (Barda Nawawi Arief, 2012: 7), atau: Menurut Barda Nawawi Arief (2012: 7),...
- Jika penulisnya dua, contoh: ... (Supardi dan Nachrawi, 2013: 1-3).
- Jika penulisnya lebih dari dua: contoh: ... (Ruzardi, dkk., 1998: 10), atau: Ruzardi, dkk. (1998: 10)…
- Jika sumber kutipan berasal dari dua atau lebih karya penulis yang sama, dan diterbitkan pada tahun yang sama, maka penulisan tahun diberi kode dengan huruf kecil: a, b, dan seterusnya setelah tahun terbit. Contoh: ... (Sutrisno, 2005a: 8). Menurut Sutrisno (2005b: 76) …
- Jika satu kutipan diambil dari banyak sumber dengan penulis yang berbeda-beda, maka dipisahkan dengan tanda “;”. Contoh: ... (Yasmin, 1997: 2; Anwar dan Kelik, 2000: 6; Farzan, dkk., 2000).
- Jika rujukan diambil dari koran atau majalah, maka penulisannya dengan format : (nama media ditulis miring, waktu terbit). Contoh: ... (Suara Merdeka, 9 Maret 2014).
- Jika kutipan berasal dari sumber kedua. Contoh:
Ø Herbert Packer (1970) dalam Arif Setiawan (2009: 23)
berpendapat bahwa ...
Ø ... (Herbert Packer, dalam Arif Setiawan, 2009: 23)
Ø ... (Herbert Packer, dikutip oleh Arif Setiawan, 2009:
23)
Catatan: Dalam daftar pustaka hanya dicantumkan referensi
yang merupakan sumber kedua saja. Dalam contoh di atas berarti yang dicantumkan
adalah Arif Setiawan, sedangkan Herbert Packer tidak perlu dicantumkan.
Contoh
Menurut Sudarto dan Muladi (1981: 151), politik hukum
adalah serangkaian usaha untuk menciptakan norma-norma hukum yang sesuai dengan
situasi dan kondisi pada masa tertentu. Perkembangan hukum tidak terlepas dari
perkembangan dinamika atau pengaruh politik pada suatu masa (Moh. Mahfud MD,
dalam Ni’matul Huda, 2010: 8). UU Pornografi merupakan respon terhadap semakin
maraknya peredaran pornografi di Indonesia. Data Departemen Kominfo menunjukan
bahwa 90% anak-anak di Indonesia dengan usia antara 8 hingga 16 tahun yang
menggunakan internet pernah melihat situs porno di internet (Kompas, 12
Juli 2007).
Tata
Cara Penulisan Footnote
•
Ditulis
pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.
•
Baris
pertama ditulis menjorok ke dalam.
•
Nama
pengarang ditulis tanpa gelar.
Format
penulisan:
- Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan: nama pengarang, judul buku (ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, dan halaman. Contoh:
- M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP; Penyidikan dan Penuntutan, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 100.
- Penulisan rujukan berupa buku bunga rampai dengan urutan: nama penulis, judul artikel (diberi tanda petik), nama editor, judul buku (ditulis miring), cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan halaman. Contoh:
Ari Wibowo, “Mewujudkan Keadilan Melalui Penerapan Hukum
Progresif”, dalam Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif, Cetakan
Pertama, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm. 5.
- Penulisan rujukan berupa buku terjemahan dari bahasa asing dengan urutan: nama pengarang buku asli, judul buku terjemahan (ditulis miring), nama penerjemah, cetakan, edisi (kalau ada), nama penerbit, kota penerbit, tahun dan halaman. Contoh:
Jan Rammelink, Hukum Pidana, terjemahan oleh
Tristam Pascal Moeliono, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hlm. 82.
- Penulisan rujukan berupa sumber kedua. Contoh:
John Rawls, A Theory of Justice, dikutip dalam Munir
Fuady, Bisnis Kotor; Anatomi Kejahatan Kerah Putih, Cetakan Pertama, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 60.
- Penulisan rujukan berupa jurnal dengan urutan: nama pengarang, judul artikel (diberi tanda petik), nama jurnal (ditulis miring), volume/edisi, tahun dan halaman. Contoh:
Tengku Ghani Jusoh, “Terrorism According to Arabic
Lexicography”, Jurnal Millah, Vol. VI, No. 1, Agustus 2006, hlm. 45.
- Penulisan rujukan berupa Skripsi/Tesis/Disertasi dengan urutan: nama pengarang, judul karangan (diberi tanda petik), bentuk karangan, nama institusi, kota institusi, tahun, dan halaman. Contoh:
Ewit Soetriadi, “Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana
Terorisme dengan Hukum Pidana”, Tesis pada Program Magister Ilmu Hukum,
Universitas Diponegoro, Semarang, 2008, hlm. 301.
- Penulisan rujukan berupa makalah dengan urutan: nama pengarang, judul karangan (diberi tanda petik), nama forum (ditulis miring), penyelenggara, tempat, tanggal dan halaman.
Contoh:
Barda Nawawi Arief, “Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan
Pornografi/ Pornoaksi dalam Perspektif Kebijakan Pidana”, Makalah dalam Seminar
tentang Kriminalisasi Kebebasan Pribadi dan Pornografi-Pornoaksi dalam RUU KUHP,
diselenggarakan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Hotel Graha Santika
Semarang, 20 Desember 2005, hlm. 60.
- Penulisan rujukan berupa artikel dari internet dengan urutan: nama penulis, judul artikel (diberi tanda petik), alamat e-mail (diberi garis bawah), tanggal akses. Contoh:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, diakses pada tanggal 25 Juli
2011.
- Penulisan rujukan jika tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis “anonim”. Contoh:
Anonim, “UU Anti Teroris Ditujukan untuk Umat Muslim”,
http://www.cmm.or.id, diakses pada tanggal 16 Maret 2011.
- Pengutipan ulang dari sumber yang sama digunakan identitas berupa: Ibid., Loc. Cit., dan Op. Cit. Kecuali untuk sumber elektronik, maka ditulis kembali secara lengkap.
- Ibid (singkatan dari ibidium): Dipergunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya (tanpa diselingi sumber lain).
- Loc. Cit (singkatan dari loco citati): Dipergunakan untuk catatan kaki yang sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang sama, tetapi sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.
- Op. Cit (singkatan dari opere citati): Dipergunakan untuk catatan kaki yang sumbernya pernah dikutip dan pengutipannya pada halaman yang berbeda, tetapi sudah diselingi catatan kaki dari sumber lain.
Tata Cara Penulisan Endnote
•
Penulisan
endnote sama dengan footnote, sehingga tata cara
penulisan yang berlaku dalam endnote
sama dengan tata cara penulisan footnote.
•
Perbedaan
endnote dan footnote : Endnote diletakkkan di bagian akhir suatu karya tulis ilmiah,
sedangkan footnote diletakkan pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.
2.1.2
Menulis
Daftar Rujukan
Cara menulis daftar
pustaka atau rujukan sebagai berikut.
Nama penulis dalam
daftar pustaka ditulis secara terbalik. Maksudnya, nama belakang disimpan di
belakang memakai tanda koma. Ketentuan berlaku secara internasional.
Contoh :
Irvan Aqila ditulis
Aqila, Irvan
Ryu Tri ditulis Tri,
Ryu
Jika sumber buku
ditulis oleh dua atau tiga orang penulis, maka yang dituliskan namanya secara
terbalik adalah penulis pertama saja. Selanjutnya nama semua penulis ditulis.
Contoh : Penulisnya Aida Nurcahya, Fitri
Komala Dewi, Dyah Permata Sari.
Ditulis : Nurcahya, Aida, Fitri Komala Dewi, Dyah
Permata Sari.
Jika sumber buku yang
digunakan ditulis oleh lebih dari tiga orang penulis, maka yang ditulis hanya
nama penulis pertama saja dan selanjutnya diikuti dengan et all (artinya dan
lain-lain) atau bisa juga ditulis dengan singkatan dkk (dan kawan-kawan).
Contoh: Ervan, Michael J. (et all) 2001. Cara
efektif Mengasuh Balita. Jakarta.
Gramedia Karya. Aqila, Irvan dkk.
Setelah penulisan nama
diikuti oleh tahun penerbit, judul buku, kota terbit, dan nama penerbit. Jangan
lupa untuk memperhatikan penulisan tanda bacanya.
Judul buku ditulis
secara miring atau di garis bawahi.
Urutan penulisan daftar
pustaka diurutkan berdasarkan abjad penulis (setelah nama penulis dibalik).
Perlu diperhatikan dalam pembuatan daftar pustaka atau rujukan tidak perlu
dituliskaan nomor urut.
Baris pertama diketik
mulai dari spasi pertama dari tepi margin dan baris berikutnya mulai dari lima
spasi (satu tab komputer).
Jarak antara baris
pertama ke baris berikutnya (apabila merupakan kelanjutannya) harus menggunakan
spasi rapat. Sedangkan, untuk jarak antara sumber yang satu dengan sumber lainnya
menggunakan spasi ganda.
2.2
Rujukan Dengan Menggunakan Catatan Kaki
Catata
kaki atau foot note berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat,
buah pikiran, atau fakta-fakta. Nomor foot note disesuaikan dengan nomor
kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1. Teknik penulisan dengan footnote
sekarang ini sudah jarang dilakukan, meskipun demikian masih ada perguruan
tinggi yang merekomendasikan pengguanaan footnote ini. Istilah – istilah dalam
foot note antara lain :
Ibid = ibidem: kutipan
diambil dari sumber yang sama tanpa diselingi oleh sumber lain.
Cit., = oper citato:
kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman yang
berbeda dan telah diselingi pengaranng lain.
Cit., = loco citato:
kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah diselingi oleh
sumber lain.
2.3
Pengertian
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar acuan atau refrensi yang
ditulis pada bab akhir karya tulis ilmiah. Penulisan daftar pustaka didasarkan pada urutan abjad (alvabet).
Jika menggunakan beberapa sumber dari penulis yang sama,
maka urutannya dimulai dari sumber yang tahun terbitnya lebih awal.
Jika menggunakan beberapa sumber dari penulis yang sama,
maka nama penulisnya diganti dengan garis putus-putus sebanyak 10 (-------).
Penulisan baris pertama mulai dari margin paling kiri,
dan baris kedua menjorok ke dalam sebanyak tujuh ketukan.
Ditulis dengan satu spasi.
Definisi
daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan
sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan
disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan
sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys
Keraf (1997 : 213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan,
para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Daftar pustaka disusun
menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis
dalam spasi tunggal.Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak
satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke
dalam.
Daftar
pustaka berisi sumber-sumber tertulis yang dikutip dan digunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah, karena itu sumber tertulis lain yang tidak
dikutip meskipun pernah dibaca penulis dalam kaitannya dengan penulisan karya
tulis ilmiah tidak perlu dimasukan dalam daftar pustaka. Penulisan pustaka
disusun menurut abjad dari nama penulisnya dan nama keluarga harus ditulis
lebih dahulu tanpa menyertakan gelar.
Format penulisan daftar pustaka sama dengan penulisan footnote dengan beberapa pengecualian:
1. Halaman sumber rujukan tidak perlu dicantumkan.
2. Pada buku bunga rampai, nama penulis dan judul artikelnya
tidak perlu dicantumkan.
3. Pada kutipan berupa sumber kedua, nama penulis dan judul
sumber pertama tidak perlu dicantumkan.
Contoh
Footnote :
1. Barda Nawawi Arief, Kebijakan Hukum Pidana;
Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2008, hlm. 18.
2. Tengku Ghani Jusoh, “Terrorism According to Arabic
Lexicography”, Jurnal Millah, Vol. VI, No. 1, Agustus 2006, hlm. 45.
3. Ibid., hlm. 50.
4. Ari Wibowo, “Mewujudkan Keadilan Melalui Penerapan Hukum
Progresif”, dalam Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif,
Cetakan Pertama, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2013, hlm. 5.
5. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2003, hlm. 78.
6. John Rawls, A Theory of Justice, dikutip dalam Munir Fuady, Bisnis
Kotor; Anatomi Kejahatan Kerah Putih, Cetakan Pertama, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2004, hlm. 60.
2.3.1
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi daftar pustaka
adalah sebagai berikut:
1.
Membantu pembaca mengenal ruang lingkup
studi penulis.
2.
Memberikan informasi kepada pembaca
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan
yang digunakan oleh penulis.
3.
Membantu pembaca memilih referensi dan
materi dasar untuk studinya.
2.3.2
Menulis Karya Ilmiah dan Daftar Pustaka
Karya
tulis adalah karangan ilmiah.Karya tulis dapat ditulis berdasarkan hasil
penelitian, hasil percobaan, wawancara atau studi kepustakaan.Karya tulis yang
disajikan dalam suatu diskusi seperti seminar disebut makalah.Sebelum membuat
karya tulis atau makalah, tentukan tema terlebih dahulu. Karya tulis yang
lengkap biasanya terbagi menjadi tiga bagian, yakni (1) bagian awal: kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti lambang dan singkatan,
dan abstrak; (2) bagian tengah terdiri atas pendahuluan (latar belakang,
perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, metode penelitian,
sistematika penulisan), isi (pembahasan), serta bagian penutup (kesimpulan dan
saran); (3) bagian akhir meliputi daftar pustaka dan lampiran, mengikuti aturan
sebagai berikut :
Daftar pustaka ditulis
dengan urutan nama penulis buku, tahun terbit buku, judul buku, tempat terbit
buku, dan nama penerbit yang menerbitkan buku.
Nama penulis buku,
tahun terbit buku, judul buku, tempat tempat buku dipisahkan tanda titik (.).
1. Nama
penulis buku dibalik dan dipisahkan tanda koma.
2. Tempat
terbit dan nama penerbit buku dipisahkan tanda titik dua (:).
3. Judul
buku dicetak miring atau diberi garis bawah dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
Judul buku : Menanam Buah Naga
Tahun terbit : 1988
Nama penyusun : Bambang Purwadi
Nama penerbit : CV Setia Hati
Kota penerbitan : Semarang
Penulisan daftar
pustakanya adalah:
Purwadi, Bambang. 1988.
Menanam Buah Naga. Semarang: CV Setia Hati.
Atau
Purwadi, Bamabang.
1988. Menanam Buah Naga. Semarang: CV Setia Hati.
Penulisan daftar pustaka
yang berasal dari artikel dapat mengikuti aturan sebagai berikut.
Daftar pustaka ditulis
dengan urutan nama penulis artikel, tahun terbit artikel, tanggal terbit
artikel, judul artikel, media yang memuat artikel, dan halaman dimuatnya
artikel.
Nama penulis artikel,
tahun terbit artikel, tanggal terbit artikel, judul artikel, media yang memuat
artikel dipisahkan tanda titik (.).
Nama penulis artikel
dibalik dan dipisahkan tanda koma.
Judul artikel ditulis
dengan diapit tanda petik dua (“…”).
Media yang memuat
artikel dan halaman artikel yang dipisahkan tanda titik dua (:).
Nama media yang memuat
artikel dicetak miring atau garis bawah.
Diakhiri dengan tanda
titik (.).
Contoh:
Nama penulis
: Mushallin Arifin
Tahun penerbitan : 2013
Judul Artikel : Rahasia Sukses Menjadi IB
Forex
Nama Koran : KOMPAS
Tanggal penerbitan : 2 Juni 2013
Penulisan daftar
pustakanya adalah :
Ariifin, Mushallin.
2013. “Rahasia Sukses Menjadi IB Forex “. KOMPAS, 2 Juni 2013.
Atau
Ariifin, Mushallin.
2013. “Rahasia Sukses Menjadi IB Forex “. KOMPAS, 2 Juni 2013.
Contoh daftar pustaka :
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003.
----------, Kebijakan Hukum Pidana; Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP
Baru, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008.
Mahrus Ali (editor), Membumikan Hukum Progresif, Cetakan Pertama,
Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2013.
Munir Fuady, Bisnis Kotor; Anatomi Kejahatan Kerah Putih, Cetakan
Pertama, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Daftar
pustaka dan daftar rujukan didalam suatu karya ilmiah sangatlah penting.Karya
ilmiah dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian, hasil percobaan, wawancara
dan studi kepustakaan. Daftar pustaka tau rujukan bisa diambil dari koran,
majalah, buku, internet, dsb.
Mengutip
atau merujuk dapat dilakukan dengan mengambil pendapat atau temuan orang lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengutipan semacam ini dilakukan
dengan merujuk kepada nama penulis dan karyanya yang dimaksud. Nama penulis
yang dipakai adalah nama keluarga, nama marga , atau nama akhir tanpa
menuliskan gelar atau jabatannya. Apabila sumber yang dikutip ditulis satu
dan/atau dua orang, maka nama penulis dituliskan semua pada setiap kali diacuh.
3.2 Saran-Saran
1.
Sebaiknya
dalam teknik penulisan pengutipan kita harus merujuk pada aturan yang sudah
ditetapkan.
2.
Begitulah
tekni penulisan daftar pustaka (daftar rujukan) harus berpedoman pada ketentuan
yang sudah ditetapkan oleh akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawati, Uti. 2010. Bahasa Indonesia SMP. Klaten : PT Intan
Pariwara.
Hartini, Sri. 2009. Bahasa Indonesia SMA. Jakarta: Graha
Pustaka Jakarta.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah
Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Trustmedia.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana, 2005. Teknik
Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Effendi, S. 1999. Panduan Berbahasa
Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya.
terima kasih ^_^
BalasHapussangat membantu ., :)
Minta file asli dong biar tak buat rujukan thanks^^\
BalasHapusMinta file asli dong biar tak buat rujukan thanks^^\
BalasHapusIjin copy gan
BalasHapusmau tanya kira-kira bedanya daftar rujukan sama daftar pustaka apa ya?
BalasHapussaya menemukan beberapa artikel makalah sangat mirip bahkan persis seperti ini
BalasHapusIzin copy
BalasHapusHow To Play Slots - HowToDeal.com
BalasHapusThere are no live casino games on this site. Slots and video slots are the 검증사이트 most 깡 토토 popular ways 꽁 머니 지급 to win online. The casinos 네임드 사다리 offer free slots with no 진베이 download.